Di sekolah, selain ikut ekskul Nihongo Kurabu 3 alias NK, saya juga tergabung dalam keluarga Literatur3 yang biasa dipanggil Lite. Lite ini sebuah ekskul yang mendalami sastra, tapi malah berada di bawah divisi entah-berapa OSIS yang intinya bahwa Lite itu lebih mendalami politik. Nah lho!
Ya, kami memang sering membahas dan mengkaji topik yang jarang disentuh orang ^^ Makanya mungkin kami dianggap lebih berkiblat ke politik.
Nah, 8Lite (angkatan saya) diberi tugas untuk membuat sebuah puisi bertemakan ‘Mimpi’ untuk booklet Musik Klasik 3 (MK3) yang akan mengadakan konser. Sudah lama sih dikasih tahu, tapi ya anak-anaknya sudah lupa tuh :D Baru kemarin malam seorang kakak kelas menanyakan tentang tugas itu, katanya harus dikumpulkan hari ini. Ya sudah, dengan mata nyaris terpejam saya langsung mengetik sebuah puisi di HP.
Namanya juga puisi yang dibuat SKSS—Sistem Kebut Semalam dan Sepagi, jadi mungkin rada abal ^^; Malah belum ada judul pula. Tapi ya semoga puisi saya diterima, tidak ada protes yang aneh-aneh… Hehe.
Saya posting puisinya, ya. Ayo komentar! d^^b
Ketika beda menjadi tekanan
Kepala mendongak kaki menggapai-gapai
Mencoba berpijak pada cakrawala
Menatap gersang tanah berdebu.
Apakah boleh kami bermimpi?
Ketika beda akar diskriminasi
Apakah mimpi itu tabu?
“Tabu, kita hidup di dunia nyata
Tabu, hidup kita bergejolak
Tabu, mimpi itu membuai insan,”
petuah dari yang tua.
Tidak mau.
Kami yang selalu mengharapkan kupu-kupu hinggap di perut kami
Bermimpi: “Mimpimu tercapai.”
Kapan?
Ketika seluruh orang berhenti membangunkan kami
Ketika kupu-kupu mengepakkan sayapnya
Ketika mata terbelalak
Terperangah, “Kau ingin sekolah?”
Ya, tentu saja!
Tapi kapan?
Saat itu tiba, mungkin dunia jungkir balik
Dunia tiba pada epilog
Pertandingan meluruhkan dosa dimulai.
Dan kami.
Kami yang mengaku penuh bakat
Suara sumbang mengalun tanpa nada
Alat musik hasil tangan kami
Berkejaran dengan lalu lalang
Menengadahkan kedua tangan
Mengharap gemerincing balas bakat kami.
Dan tiba pada epilog
Kami semua kegirangan
Mimpi teraih?
Mungkin.
Kami hanya menunggu dengan
Lantunan suara kami
Mengalahkan padatnya barisan mesin.
~:17042010:~
Read more >>